Saturday, June 23, 2012

Bagai Kali Pertama


Bagai kali pertama
Kita duduk bertentangan mata
Bagai kali pertama kita berbicara
kita berbual meluahkan rasa
Setelah dicempung sengketa sekian purnama
Terasa duka lenyap semua
Ditelan anjung langit  tujuh lapisnya

Terasa rindu menindih-nindih
pabila mengenang semua cerita lalu
Ia terlalu mengelit duka
Tanpa rencana hubungan terjalin mesra
Seperti sediakala
Kita mengongsi cerita
duduk semeja mengurai kisah
bicara harga sekeping geran tanah
tergadai di kuala sengketa
bagai menelanjang maruah
tanpa rela
tanpa tawa
tanpa suka
hanya seyogia.

Sayang, semua pergolakan berlaku
Telah memadam bara kasih sayang
meluputkan rindu dendam
Yang dulunya terjalin indah
dalam simpulan silaturrahim
namun, perginya ayahanda ke kampung abadi
dugaan datang bertali renta
Sengketa dan dendam silang tingkah-meningkah
Tanpa sedar seorang ahli waris
Yang jumud kemanusiaan
Telah membaca kesilapan kita
Merencana masa depan sendirian
Dengan dada angkuh dan wajah sombong
Mengagung jasa-jasanya sendiri
Terhadap pak tua yang dulu dipeliharanya
Asal saja ratusan ribu itu memenuhi poketnya
Ritma kelu, debar gelisah, tulus akur
Merungkai jumud tamak
Pergilah harta, jungkirkan hormat dan tendang maruah
Anak-anak yatim menatap silu
Hak bersama dijarik sembilu.

Haruskah terus menjejak tirai kemaafan
maruah carik diinjak-injak tak keruankan
Tidak terjahit luka-luka berkelabaran
Lukanya dalam tak sirna dek detik dan pengalaman
Bersipongang di sekujur tubuh kebencian
menjenguk tabir persaudaraan yang berdarah.

Kini kita lapan bersaudara
Menakluk akur hilang daya lumpuh suara
Demi merdekakan langkah canggung di atas penyembelihan maruah!

18 Feb – 21 Jun 2011, 12 Mei 2012

No comments: